Dari detik itu….. hari terasa hampa karna tak ada keceriahan diwajah ku. Dihari pertama aku dilahirkan ke yang dua puluh dua kalinya. Langitpun menundukan wajahnya untuk melihatku dan menemaniku dengan tiap tetesan air matanya.
Tak ada rasa hal ini kan terjadi dihari yang indah ini, kejutan dari teman-teman sekalian yang rela menungguku dari segala kegiatan ku.
Langkahpun terlangkahkan oleh kaki ku yang meninggalkan jejak di setiap sisi lantai rumah kost ku, dengan kepastian langkah ku untuk mensucikan diri dari hadas kecil untuk menemui kekasih sejatiku.
Setelah semuanya selesai, akupun meranjak ke kamarku untuk mengenakan gaun nan indah, gaun yang selalu didambakan oleh setiap umat islam.
Dan akhirnya aku pun mulai beranjak menemui kekasih sejatiku,
setelah ku berada dipelukannya….. hati ini berdebar-debar entah kenapa. Ada apa sebenarnya dengan hati ku?
Kulanjutkan dengan nyanyian yang terlantun untuk kedua orang tuaku, kekasih ku
yang jauh karna menuntut ilmu, diri sendiri serta segenap keluarga dan teman-teman semuanya.
Rasa itu semakin lama semakin kuat, namun ku harus mampu menghadapinya. Mencoba untuk lebih bersabar dan tegar untuk menjalaninya. Dengan tekad bulat ku langkahkan kaki dan mengayunkan tangan untuk meraih sang kitab suci al-qur’an dan melantunkannya dalam sebuah nyayian yang menyejukan hati semua insane manusia, untuk orang-orang yang terdahulu yang meninggalkan ku. Bait-demi terganggu oleh ulahnya.
yang jauh karna menuntut ilmu, diri sendiri serta segenap keluarga dan teman-teman semuanya.
Rasa itu semakin lama semakin kuat, namun ku harus mampu menghadapinya. Mencoba untuk lebih bersabar dan tegar untuk menjalaninya. Dengan tekad bulat ku langkahkan kaki dan mengayunkan tangan untuk meraih sang kitab suci al-qur’an dan melantunkannya dalam sebuah nyayian yang menyejukan hati semua insane manusia, untuk orang-orang yang terdahulu yang meninggalkan ku. Bait-demi terganggu oleh ulahnya.
Satu persatu mereka datang mengganggu konsentrasi ku untuk melantunkan syair itu dengan berbangai cara agar aku menghentikannya.
Namun hati ini terasa sakit karna it uterus terjadi.
Akhirnya………….
Merekapun menemukan cara yang mereka anggap itu tepat padahal aku tak suka. Gelap itu datang menghampiri ku, ku hanya terdiam dengan keadaan itu, ku berfikir “ mengapa mereka tega lakukan itu pada ku?”aku tau, mereka itu tak bermagsud menggangguku. Tapi aku merasa terganggu karena syair yang aku lantuntan terputus dan akhirnya………… “ Astagfirullahhalazim………, ya Allah…..
sebenarnya apa yang mereka inginkan. Aku lagi menemuiku untuk menebus segala dosa yang pernah aku lakukan dihari sebelumnya.
Lalu……… kata demi kata pun muncul terlantun dari mereka,
“happy b’day 2 u…… …xx”
aku tak kuasa jika aku harus mengatakan berasaan hati ku saat itu, yaitu kekesalan ku terhadap mereka.
Dengan pura-pura tenang aku bersikap sewajarnya agar mereka tak curiga, tapi aku tak mengerti apakah mereka menangkap pesan dari raut wajahku dan akhirnya aku memutuskan untuk menulis ini…………
Komentar
Posting Komentar