1. Pengertian
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh
Insulin salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html
Insulin salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html
2. Etiologi
- Faktor Predisposisi
1) Genetik
Faktor yang sangat penting menentukan terjadinya DM, karena penyakit ini mempunyai pola familiar yang kuat dimana bila salah satu orang tua menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita juga.
2) Defisiensi Insulin
Disebabkan oleh kekurangan jumlah tempat reseptor yang responsif insulin pada membran sel akibatnya terjadi penggabungan normal antara kelompok reseptor insulin dengan sistem transfor glukosa
b. Faktor Presipitasi
1) Kelainan metabolik lapisan lemak resistensi terhadap insulin muncul pada jaringan lemak yang luas sehingga adanya kekurangan reseptor pada otot, hati dan permukaan lemak
2) Kurang olah raga
Sedikit melakukan olag raga,dapat meningkatkan kadar glukosa darah akibat berkurangnya pemakaian glukosa untuk metabolisme otot.
3) Hormon insulin yang terpadu berlebihan
Terjadinya pada penyakit-penyakit yang melebihi sifat berlawanan dengan insulin seperti sisontise,gondok.
4) Makanan yang berlebihan
Terutama sekali makanan yang mengandung lemak tinggi seperti tastoad akan mengakibatkan bertambahnya kerja sel pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai dg kebutuhan tubuh menjadi tidak sempurna akibat gula terus masuk kedalam darah.pd keadaan ini dapat menimbulkan DM.
5) Obat-obatan
Obat-obatan yang mengandung hormon yang dapat menyebabkan akan mempengaruhi kerja pankreas.
6) Wanita hamil/kehamilan
Wanita hamil lebih banyak membutuhkan insulin untuk mempertahankan metabolisme karbohidrat jika tidak mampu memenuhi kebutuhan ini maka akan mengalami diabetes.
7) Stres
Stres akan mempercepat serangan gejala penyakit DM,pada individu yang sebelumnya tidak pernah mengalami intoleransi terhadap glukosa.
8) Sindroma genetik glukosa
Seperti sindroma down,froner.
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut. Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
a. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
b. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
c. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
d. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
e. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
f. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
g. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
h. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
i. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
j. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1. Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
4. Tipe Penyakit Diabetes Mellitus
- Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja. Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
- Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
5. Kadar Gula Dalam Darah
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl. Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal. Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl. Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.
6. Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes
· Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
· Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
7. Pemeriksaan Penunjang
- Glukosa darah sewaktu
- Kadar glukosa darah puasa
- Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
Bukan DM | Belum pasti DM | DM | |
Kadar glukosa darah sewaktu • Plasma vena • Darah kapiler Kadar glukosa darah puasa • Plasma vena • Darah kapiler | < 100 <80 <110 <90 | 100-200 80-200 110-120 90-110 | >200 >200 >126 >110 |
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
a. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
b. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
c. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl
8. Prinsip Perawatan
- Perawatan umum,meliputi:
1. Pendidikan pada klien dan keluarga
Pemberian informasi tentang bagai mana mencegah komplikasi agar tidak menjadi kegagalan organ /cacat.
2. Diet
Mengatur jumlah kalori dan karbohidrat yang dimakan tiap hari
3. Pengaturan aktivitas fisik
Menerapkan cara hidup sehat
- Perawatan aktivitas fisik
1. Penggunaan pembalut steril
2. Membersihkan ulkus 2 kali sehari
3. Hindari merokok,hindari bertopang kaki duduk,lakukan masase sekitar luka.
9. Komplikasi
- Komplikasi akut
1. Coma hiperglikemia dan hipoglikemia
2. Ketoasidosis
3. Coma hiper osmolar non ketonik
- Komplikasi kronik
1. Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
2. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetik, nefropatik diabetik
3. Nuoropatik diabetik
4. Rentan infeksi, seperti TB, ginggivilis, dan ISK
5. Kaki diabetik
6. Perubahan pada syaraf, kulit dan infeksi
(Manjoer,2000)
Komentar
Posting Komentar