Para ilmuwan yakin bahwa mereka telah menemukan cara untuk mengalahkan penyakit tidur dengan menggunakan sebuah bakteri untuk melawan lalat tsetse yang menyebarkan penyakit tidur ini kepada manusia. Dengan cara yang sama bahwa kita memiliki bakteri dalam usus kita, lalat tsetse melabuhkan bakterinya ke dalam otot dan ludah.
Para ahli di Belgia telah memodifikasi secara genetik "serangga-serangga yang baik" ini sehingga mereka menyerang parasit pelakunya yang dibawa oleh lalat. Tapi suatu pekerjaan dibutuhkan untuk mengasah prosesnya. Temuan terbaru ini telah dipublikasikan dalam jurnal Microbial Cell Factories yang memiliki akses yang terbuka untuk umum. Seperti dilansir dari BBCNewsHealth, rabu (15/02/2012).
Penyakit TIdur
Penyakit tidur, atau trypanosomiasis manusia Afrika, adalah penyakit fatal yang mengganggu di banyak wilayah di Afrika. Meskipun jumlah orang yang terinfeksi penyakit tersebut telah turun berkat diagnosis dan pengobatan yang lebih baik, ternyata masih ada lebih dari 7.000 kasus baru telah tercatat di tahun 2010.
Parasit yang menyebabkan penyakit tidur ditularkan ke manusia melalui gigitan lalat tsetse yang telah terinfeksi. Gigitan ini menyebabkan demam, sakit kepala, sakit sendi dan gatal. Kemudian pada tahap kedua, parasit melintasi pelindung darah-otak untuk menginfeksi sistem saraf pusat. Orang tersebut kemudian menjadi bingung, kurang terkoordinasi dan mengalami gangguan tidur. Penyakit tidur akan menjadi fatal bila tidak segera diobati. Akan tetapi, terapi saat ini sering menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan.
Pengobatan Alternatif
Obat yang paling umum digunakan untuk mengobati kondisi tersebut merupakan turunan dari arsenik yang telah dikembangkan lebih dari 50 tahun yang lalu. Dan pengobatan ini bisa sangat menyakitkan dan berpotensi fatal. Sering digambarkan oleh pasien sebagai "api di pembuluh darah," sekitar 5% dan 20% dari mereka yang dirawat, mati karena komplikasi obat yang telah disuntikkan. Maka para ilmuwan mencari alternatif.
Tim Belgia di Institut Kedokteran Tropis di Antwerp berfokus menemukan cara untuk menghancurkan parasit penyakit tidur - trypanosome – yang dibawa oleh lalat tsetse. Mereka menemukan bakteri yang disebut Sodalis glossinidius, yang secara alami hidup di tubuh lalat tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan serangan dari dalam tubuh lalat tersebut. Melakukan perubahan gen dari bakteri tersebut yang menyebabkan lepasnya fragmen antibodi yang dikenal sebagai nanobodies yang melawan parasit tersebut.
Dengan bekerja lebih banyak lagi, para peneliti berharap untuk dapat menghasilkan Nanobodies yang ditargetkan, yang dapat membunuh atau menghentikan perkembangan dari parasit trypanosome ini.
Dr David Horn dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan: "Ini adalah konsep yang rapi dan menjanjikan. Tujuannya sekarang adalah untuk mengembangkan racun yang deliverable, bukan nanobody yang melakukan aktivitas anti-trypanosomal pada lalat.
Komentar
Posting Komentar