Langsung ke konten utama

Elektrokardiografi (EKG)


1.        Mempersiapkan alat
a.         Mesin EKG, yang dilengkapi dengan  kabel:
-     satu kabel listrik
-     satu kabel untuk pasien (terdiri dari 10 kabel yang diberi tanda/warna)
b.        Plat elektrode, yaitu:
-     elektrode extremitas diikatkan dengan alat pengikat khusus
-     elektrode dada dengan balon penghisap/padle
c.         Jelly
d.        Kertas EKG
e.         Kertas tissue
f.         Piala ginjal

2.        Memberitahu pasien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

3.        Menutup gorden

4.        Menghubungkan mesin EKG dengan listrik .

5.        Mencuci tangan

6.        Mengatur posisi, tidur telentang dengan 1 bantal.

7.        Membuka pakaian pasien pada bagian dada, pergelangan tangan dan kaki serta melepas perhiasan pasien (bila ada)

8.        Mengoleskan jelly pada pergelangan tangan dan kaki (dapat juga dengan alkohol/air)

9.        Menempelkan elektrode
a.         Elektrode extremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan telapak tangan
b.        Elektrode pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam
10.    Menghubungkan kabel-kabel:
*          Putih (RA)  lengan kanan
*          Hitam (LA) lengan kiri
*          Merah (LF) tungkai kiri
*          Hijau (RF) tungkai kanan
11.  Memasang elektrode pada daerah dada:
-      V1     sela iga ke 4 garis sternal kanan
-      V2     sela iga ke 4 garis sternal kiri
-      V3     terletak di antara V2 dan V4
-      V4     sela iga ke 5 pada garis tengah klavikula kiri
-      V5     garis aksila depan sejajar V4
-      V6     garis aksila tengah sejajar V4

12.  Menghidupkan mesin dengan menekan tanda  “Power”

13.  Menekan tombol PAT, untuk memasukkan data pasien.

14.  Memastikan gambar di layar terlihat jelas, kemudian tekan tombol Print.

15.  Selesai rekaman, matikan tombol “ OFF “

16.  Mencabut kabel dari aliran listrik

17.  Melepas elektrode dan membersihkan sisa jelly dengan tissue

18.  Merapikan pasien .

19.  Membersihkan alat/mesin EKG dan mengembalikan ke tempatnya

20.  Mencuci tangan

21.  Memasukkan hasil rekaman pada Rekam Medis pasien

22.  Mencatat pada catatan perawat tentang tindakan yang dilakukan

23.  Melaporkan hasil EKG pada dokter jaga bangsal/dokter yang merawat


Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:

Alat selalu dalam posisi STOP/OFF bila tidak digunakan
Hindari gangguan listrik dari gangguan mekanik seperti jam tangan, gerakan tremor, dll.
Dalam merekam EKG perawat harus menghadap pasien
Apabila ditemukan gambaran EKG (komplek QRS tinggi) dan ingin diperkecil Þ tekan tombol “program” sampai dengan terlihat tulisan/kalimat “manual” (standar manual ada pada angka 10), kemudian tekan tombol yang ada angka 5 – 10 – 20 (untuk memperbesar), baru direkam.
Pada pasien dengan diagnosis infark inferior, dibuat juga rekaman precardial lead:
-            V4 R Þ   pada sela iga ke 5 garis tengah klavikula kanan
-            V3 R Þ   antara V1 dan V4 R
-            V7           Þ  garis aksilaris posterior sejajar V4
-            V8           Þ  garis skapula kiri sejajar V4
-            V9           Þ  garis para vetebra kiri sejajar V4.

Tes running EKG dilakukan petugas maintenance medis setiap bulan. Hasil tes running disimpan selama 3 bulan oleh Perawat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeriksaan Kramer pada Ikterik Neonatus

PENGERTIAN Pemeriksaan Kramer adalah suatu pemeriksaan (tindakan atau cara) dalam menilai / menentukan derajat ikterus yang merupakan risiko terjadinya kern-ikterus. Ikterus, yaitu perubahan warna kuning pada kulit, membrane mukosa, sclera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin di dalam darah. Kern-ikterus(ensefalopati bilirubin) adalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak. TUJUAN Pemeriksaan Kramer dilakukan untuk menilai kadar bilirubin didalam darah dan menentukan derajat ikterus pada bayi baru lahir. MANFAAT Pemeriksaan Kramer dilakukan untuk: Menghilangkan/mengatasi penyebab. Mencegah peningkatan kadar bilirubin lebih lanjut Menentukan asuhan kebidanan yang akan diberikan pada bayi dengan ikterus Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas pada masalah bayi dengan Ikterus neonatorum Melaksanakan dan mengantisipasi masalah potensial / diagnosa lain pada bayi dengan Ikterus neonatorum Mengambil...

SEBUAH TULISAN SEORANG DOKTER TENTANG PERAWAT

Perawat Bukan Pembantu Dokter! Perawat, siapa yang tidak kenal dengan profesi luar biasa ini. Bahkan tidak jarang pasien lebih ingat akan perawat daripada dokternya karena pasien lebih berinteraksi dengan para perawat yang memang mempunyai waktu lebih banyak dibanding dokter. Ketekunan juga kesabaran perawat dalam merawat pasien hingga sembuh merupakan hal luar biasa. Sama juga akan perkenalan saya dengan Naela Mustika Khikmah, Ns perawat muda yang mengabdikan diri di lereng Bromo. Program Pencerah Nusantara menjadi wadah bagi kami para tenaga kesehatan untuk menyamakan visi misi dan mengutamakan pasien. Pasalnya paradigma miring bahwa perawat adalah orang nomer dua yang seolah-olah hanya menjadi pembantu dokter sudah terlalu lama bergulir. Tidak jarang karena pola pikir seperti inilah maka harmonisme antara dokter dan perawat sering berada di ujung tanduk. Dokter terkadang merasa perawat bekerja di luar wewenangnya dan perawat pun merasa dokter hanya dapat memerintah saja tanpa ber...

RESUME BUKU FILSAFAT ILMU

Ini merupakan Tugas dari Dosen Ilmu Politik, di ambil dari buku ILMU FILSAFAT yang di tulis oleh : Drs. Rizal Mustansyir, M. Hum. dan Drs. Misnal Munir, M. Hum. BAB I PENGENALAN ILMU FILSAFAT A.    Pengertian Filsafat Filsafat kecendrungan kebijaksanaan manusia yang mempelajari sikap, kepercayaan, pemikiran, analisa logis serta problema kehidupan manusia yang berdasarkan kemanusiaan, sains, pengalaman yang menghasilkan pandangan yang konsisten untuk hidupnya di dunia dan akhirat. B.    Ciri-Ciri Berfikir Kefilsafatan Beberapa ciri berfikir kefilsafatan yaitu radikal, universal, konseptual, koherendan konsisten, sistematik, komprehensif, bebas, dan bertanggung jawab. Dari ciri filsafat ini menggambarkan bahwa berfikir filsafat itu berbeda dari ilmu-ilmu lainnya Serra menempatkan bahwa berfikir filsafat itu keilmuan yang netral. C.    Beberapa Gaya Berfilsafat Pada prinsip "variis modis bene fit" bahwa filsafat bisa dimengerti dan di pel...