Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Resiko Melahirkan Pertama Kali Di Rumah

Resiko kematian dan kerusakan pada otak bayi yang dilahirkan di rumah mencapai 3 kali lipat oleh ibu yang baru melahirkan pertama kali seperti dilaporkan oleh Dr. Tony Falconer selaku presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologist, Inggris. Penelitian terhadap tempat melahirkan dan kondisi Ibu yang baru pertama kali melahirkan menjadi patokan utama dalam timbulnya resiko komplikasi. Meskipun pilihan melahirkan menjadi hak seseorang dalam menentukan, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa komplikasi kelahiran di rumah sakit atau tempat bersalin hanya memiliki rekor rata-rata 3,5 kali per 1000 kelahiran, berbanding jauh dengan meningkatnya rekor komplikasi yang menyebabkan kematian dan kerusakan pada otak bayi yang dilahirkan di rumah sebanyak 9,5 per 1000 kelahiran. Hal ini dikarenakan mudahnya kases alat dan tenaga bantuan dalam proses persalinan alamiah, sehingga mampu mencegah segala kemungkinan buruk. Sehingga penemuan ini menjadi saran yang kuat dari para dokter d

Fakta Seputar Tomcat

Meningkatnya kesadaran publik seputar ancaman yang disebabkan serangga dikenal sebagai Tomcat, telah mendistorsikan beberapa fakta seputar dampak dari serangga yang dikenal dengan nama lokal, semut semai. Berikut adalah fakta medis seputar dampak dari semut semai alias tomcat, antara lain: Serangga semut semai tidak mematikan. Serangga ini berhabitat alami di persawahan. Predator alaminya adalah wereng dan kepik. Jika habitatnya menghilang, maka serangga ini akan berkomunal di tempat yang terang dan hangat. Tomcat memang memiliki cairan beracun, namun tidak mematikan. Semut semai menyebarkan racunnya dengan cara menyemprotkan ke arah datangnya ancaman. Dampak yang ditimbulkan adalah gejala kemerahan dan muncul bintil-bintil 24-36jam pasca paparan. Sensasi yang dirasakan adalah panas dan gatal. Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan membasuh dengan cairan sabun atau air bersih dengan aliran satu arah. Tidak menyebabkan herpes Pada beberapa sebaran informasi di berbagai media d

Sticker Membantu Anak Makan Sehat Hadiah kecil berupa sticker ternyata terbukti lebih ampuh mengajak anak memakan makanan sehat seperti sayuran dibandingkan ucapan manis orang tua ataupun janji-janji pemberian hadiah lainnya seperti dilansir dalam The American Journal of Clinical Nutrition. Sebuah penelitian dari The University College London, Inggris, berhasil menunjukkan perubahan sikap anak dari 173 keluarga terhadap ketidaksukaan mereka pada beberapa jenis sayuran hanya dengan memberikan hadiah sticker, dibandingkan anak yang hanya diberikan upaya secara verbal seperti mengatakan bahwa ‘sayur itu enak, “nanti dikasih hadiah”, maupun perkataan manis lainnya dalam mengajak anak untuk makan sayuran. Selama 12 hari, anak yang diberikan hadiah sticker setiap kali mereka memakan sayuran yang mereka tidak sukai, menunjukkan perubahan selera makan. Selera sayuran yang tidak disukai anak-anak seperti wortel, seledri, ketimun, kol, kacang-kacangan hingga cabai, secara bertahap rasanya menjadi disukai oleh anak-anak yang selalu mendapatkan sticker setiap mereka memakannya. Bahkan asupan sayuran merekapun bertambah dari 5gr per piring menjadi 10gr sayuran dan kebiasaan memakan sayuran bertahan terus hingga 3 bulan kedepan. Hal ini menunjukkan bahwa sticker menjadi sebuah hadiah yang menunjukkan apresiasi orangtua kepada sang anak, sehingga anak menjadi bangga dan tertarik untuk memakan sayuran. Namun bukan berarti penghargaan orangtua dengan memberikan hadiah lainnya bisa bermanfaat. Karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hadiah berupa barang kepada anak, bisa memberikan dampak yang terbalik. Untuk itu para orang tua perlu memahami bahwa hadiah kecil disini yaitu sebuah sticker hanyalah berupa simbol penghargaan orangtua yang juga dihargai oleh sang anak, dibandingkan dengan pemberian suatu barang yang bisa dipakai oleh anak

Hadiah kecil berupa sticker ternyata terbukti lebih ampuh mengajak anak memakan makanan sehat seperti sayuran dibandingkan ucapan manis orang tua ataupun janji-janji pemberian hadiah lainnya seperti dilansir dalam The American Journal of Clinical Nutrition. Sebuah penelitian dari The University College London, Inggris, berhasil menunjukkan perubahan sikap anak dari 173 keluarga terhadap ketidaksukaan mereka pada beberapa jenis sayuran hanya dengan memberikan hadiah sticker, dibandingkan anak yang hanya diberikan upaya secara verbal seperti mengatakan bahwa ‘sayur itu enak, “nanti dikasih hadiah”, maupun perkataan manis lainnya dalam mengajak anak untuk makan sayuran. Selama 12 hari, anak yang diberikan hadiah sticker setiap kali mereka memakan sayuran yang mereka tidak sukai, menunjukkan perubahan selera makan. Selera sayuran yang tidak disukai anak-anak seperti wortel, seledri, ketimun, kol, kacang-kacangan hingga cabai, secara bertahap rasanya menjadi disukai oleh anak-anak yang

Bakteria Yang Bisa Menyembuhkan Penyakit Tidur ???

Para ilmuwan yakin bahwa mereka telah menemukan cara untuk mengalahkan penyakit tidur dengan menggunakan sebuah bakteri untuk melawan lalat tsetse yang menyebarkan penyakit tidur ini kepada manusia. Dengan cara yang sama bahwa kita memiliki bakteri dalam usus kita, lalat tsetse melabuhkan bakterinya ke dalam otot dan ludah. Para ahli di Belgia telah memodifikasi secara genetik "serangga-serangga yang baik" ini sehingga mereka menyerang parasit pelakunya yang dibawa oleh lalat. Tapi suatu pekerjaan dibutuhkan untuk mengasah prosesnya. Temuan terbaru ini telah dipublikasikan dalam jurnal Microbial Cell Factories yang memiliki akses yang terbuka untuk umum. Seperti dilansir dari BBCNewsHealth, rabu (15/02/2012). Penyakit TIdur Penyakit tidur, atau trypanosomiasis manusia Afrika, adalah penyakit fatal yang mengganggu di banyak wilayah di Afrika. Meskipun jumlah orang yang terinfeksi penyakit tersebut telah turun berkat diagnosis dan pengobatan yang lebih baik, ternyata ma

Resiko Kekurangan Tidur Pada Perilaku Remaja

Tidur merupakan salah satu bagian krusial dalam kelangsungan hidup manusia. Tubuh secara alamiah membutuhkan waktu untuk beristirahat sama seperti membutuhkan makan, minum dan bernafas. Banyak penelitian secara konsisten telah menunjukkan bahwa tidur memainkan peran penting dalam mempromosikan kesehatan fisik, umur panjang, dan kesejahteraan emosional. Manfaat dari tidurpun dapat diklasifikasikan dalam berbagai macam hal seperti memperbaiki sel-sel tubuh, menjaga kesehatan jantung, menjaga tekanan darah, mengurangi stress, meningkatkan memori, menjaga berat tubuh, mencegah resiko terkena diabetes hingga mencegah munculnya gangguan mood. Hal inilah yang menjadikan kekurangan tidur akan berdampak berbalik dari manfaat tidur itu sendiri. Menurut the National Institue of Neurological Disorder and Stroke, kebutuhan tidur tiap-tiap individu sangatlah berbeda. Untuk itu mereka telah mengelompokkan waktu tidur yang dianjurkan sesuai dengan kelompok usia. Hal yang paling mengkhawatirkan ada

Berat Badan Meningkat Setelah Stop Merokok?

Tidak sedikit yang merisaukan mengalami kegemukan dikala Anda berusaha untuk berhenti merokok. Satu hal yang pasti untuk solusinya: Fokuskan buang jauh-jauh kebiasaan merokok Anda dan tidak usah cemas mengenai lingkar pinggang Anda. Dapatkah berat badan meningkat apabila Kita stop merokok? Iya, kemungkinannya 4 dari 5 orang yang stop merokok mengalami kenaikan berat badan rata-rata sebesar 2-5 kg, namun demikian ada kabar baik untuk para yang stop merokok dan mengalami kenaikan berat badan. Dimana kenaikan berat badan tersebut selalu banyak usaha untuk dapat menurunkan kembali berat badannya ke berat normal, khususnya pada saat mereka selalu berpikir untuk berhenti merokok. Tidak ada alasan bahwa dengan naiknya berat badan membuat alasan untuk meneruskan merokok. Dengan naiknya berat badan hingga 50 kg sama saja resikonya dengan merokok satu bungkus sehari, tutur Emily Rubin, RD, dari Institut Penyakit Digestif di Universitas Thomas Jefferson di Philadelpia . Mengapa Para Stop Me

Jangan Remehkan Keputihan

Keputihan merupakan masalah yang sering atau pernah dikeluhan sebagian besar bahkan semua wanita. Yang perlu diketahui adalah keputihan ada 2 yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan fisiologis (tidak perlu pengobatan) dapat terjadi dari bayi sampai usia 10 tahun, serta pada remaja yang menjelang masa haid karena pengaruh hormone estrogen, juga terjadi pada wanita subur yang sedang terangsang sehingga mengeluarkan lendir dari kelenjar leher rahim untuk membantu sperma masuk ke rahim. Pada keadaan normal lendir yang keluar dari vagina banyak mengandung sel epitel dan sedikit lekosit. Keputihan patologis, terdapat banyak mengandung lekosit.Penyebabnya paling banyak adalah karena adanya infeksi. Jenis kuman yang sering menyebabkan keputihan  adalah Trikomonas Vaginalis, Kndida Albikan, Hemofilus Vaginalis. Keadaan yang sering menyebabkan mudah timbul infeksi  adalah celana yang terlalu ketat  dan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang tidak dapat menyerap ke